Tingkat
keberhasilan inseminasi ditentukan oleh beberapa hal diantaranya; kesehatan
induk sapi, Masa birahi (estrus) sapi betina, pakan dan teknik inseminasi. Kesehatan
sapi induk terutama menyangkut kesehatan reproduksi yang ditandai dengan
normalnya masa ovulasi (produksi dan pelepasan sel telur), frekuensi ovulasi
yang normal adalah 20 – 25 hari sekali. Sapi betina hanya baik diinseminasi
pada saat estrus (birahi) saja, pakan yang baik akan mendukung normalnya
ovulasi pada sapi betina.
Waktu inseminasi sapi yang paling baik adalah mengikuti pola berikut ini;
- Jika gejala estrus terlihat di sore hari maka sebaiknya inseminasi dilakukan di pagi hari
- Bila gejala estrus trlihat di pagi hari maka sebaiknya sapi di IB pada sore hari.
Tanda-tanda atau gejala birahi pada sapi adalah sebagai berikut:
- sapi gelisah
- nafsu makan berkurang
- sering melenguh
- vulva sapi membengkak dan merah, bila diraba akan terasa hangat
- sapi yang estrus akan menaiki temannya, bila didekatkan ke sapi jantan maka sapi jantan tersebut akan mendekati sapi betina juga sebaliknya.
Bila
tanda-tanda tersebut diatas maka waktu yang baik untuk inseminasi adalah 6 – 12
jam setelah tanda-tanda pertama kali terlihat. Bagaimana jika gejala estrus
terjadi di tengah malam? Itu tetap bisa diketahui dengan memperhatikan jejak
dan sisa makanan dalam kandang, jika makanan tersisa lebih banyak dari biasanya
maka kemungkinan besar sapi betina tersebut mulai estrus di malam hari.
Jika anda menginginkan anak sapi jantan hasil inseminasi maka sebaiknya inseminasi dilakukan lebih dari 12 jam setelah gejala birahi terlihat. Dan bila menginginkan anak sapi betina maka inseminasi dilakukan di awal terlihatnya gejala birahi. Hal ini belum tentu 100% berhasil, tapi kemungkinan besar akan berhasil. logika yang digunakan adalah perbedaan pergerakan sel sperma jantan dan betina, sel betina akan bergerak lebih lambat dan mameliki daya tahan hidup yang lebih lama dan sebaliknya untuk sel jantan.
WAKTU OPTIMUM UNTUK
INSEMINASI
Selain memperlihatkan tanda-tanda birahi sapi betina, maka harus dapat mengawinkan sapi tersebut tepat pada waktunya. Untuk itu harus mengetahui hal-hal berikut : birahi sapi berlangsung kira-kira 18 jam dengan siklus birahi rata-rata 21 hari. .
Adapun ovulasi (saat keluarnya sel telur dari sarangnya) terjadi lebih kurang 12 jam sesudah proses birahi akhir. Sperma sapi jantan diperkirakan bisa hidup dalam alat reproduksi betina lebih kurang 30 jam. Oleh karena itu sperma sapi jantan harus sudah siap 6 jam sebelum terjadi pembuahan
Waktu yang paling tepat untuk mengawinkan ternak adalah 9 jam sesudah birahi berlangsung dan 6 jam sesudah birahi berakhir. Faktor yang paling penting adalah pengamatan birahi. Jika gejala birahi telah terlihat maka saat perkawinan atau Inseminasi mudah ditentukan. Jika sapi birahi pada pagi hari maka perkawinan atau Inseminasi harus dilakukan pada hari itu juga. Namun kalau sapi birahi pada sore hari, perkawinan dilakukan esok harinya sebelum jam 15.00 WIB sore.
Selain memperlihatkan tanda-tanda birahi sapi betina, maka harus dapat mengawinkan sapi tersebut tepat pada waktunya. Untuk itu harus mengetahui hal-hal berikut : birahi sapi berlangsung kira-kira 18 jam dengan siklus birahi rata-rata 21 hari. .
Adapun ovulasi (saat keluarnya sel telur dari sarangnya) terjadi lebih kurang 12 jam sesudah proses birahi akhir. Sperma sapi jantan diperkirakan bisa hidup dalam alat reproduksi betina lebih kurang 30 jam. Oleh karena itu sperma sapi jantan harus sudah siap 6 jam sebelum terjadi pembuahan
Waktu yang paling tepat untuk mengawinkan ternak adalah 9 jam sesudah birahi berlangsung dan 6 jam sesudah birahi berakhir. Faktor yang paling penting adalah pengamatan birahi. Jika gejala birahi telah terlihat maka saat perkawinan atau Inseminasi mudah ditentukan. Jika sapi birahi pada pagi hari maka perkawinan atau Inseminasi harus dilakukan pada hari itu juga. Namun kalau sapi birahi pada sore hari, perkawinan dilakukan esok harinya sebelum jam 15.00 WIB sore.
B. Siklus Berahi dan Waktu Terbaik Untuk Inseminasi.
Siklus berahi.
Telah diketahui bahwa untuk dapat menghasilkan kebuntingan,
maka inseminasi tidak dapat dilakukan pada sembarang waktu. Waktu yang terbaik
untuk melakukan inseminasi berhubungan erat dengan siklus berahi yang terjadi
pada ternak betina.Siklus berahi adalah interval antara timbulnya satu periode
berahi ke permulaan periode berahi berikutnya. Pada keadaan normal, siklus
berahi pada sapi berkisar antara 18-24 hari atau rata-rata 21 hari, dengan lama
berahi antara 12-28 jam atau rata-rata 18 jam.Siklus berahi pada umumnya dibagi
dalam 4 fase, yaitu : proestrus (lamanya 3 hari), estrus atau
berahi (lamanya 18 jam), metestrus (lamanya 3-5 hari), dan diestrus
(lamanya 13 hari). .
Ovulasi
Ovulasi
18
jam 3-5
hari
13 hari 3 hari
Estrus
Metestrus
Diestrus
Proestrus Estrus
|
Siklus Berahi pada Ternak Sapi Betina
Waktu Terbaik Untuk Inseminasi.
Untuk mendapatkan induk yang baik dan anak yang sehat maka
perkawinan pertama pada sapi dara baru boleh dilakukan pada saat sapi sudah
mengalami dewasa tubuh, kira-kira pada berat antara 170-240 kg, disamping juga
sudah mencapai dewasa kelamin.Pada sapi sehabis melahirkan, agar interval
kelahiran tidak terlalu panjang (idealnya 360-365 hari) maka 60-90 hari sesudah
melahirkan sebaiknya sapi diinseminasi. Apabila terlambat maka interval
melahirkan akan menjadi panjang. Hal ini berarti efisiensi reproduksinya
menjadi rendah.Waktu terbaik untuk inseminasi berdasarkan waktu berahi perlu
diperhatikan agar diperoleh angka kebuntingan yang tinggi. Tidak sepanjang
waktu berahi merupakan waktu terbaik untuk inseminasi. Waktu yang
terbaik untuk inseminasi harus
diperhitungkan dengan waktu kapasitasi dan waktu ovulasi. Kapasitasi
ialah suatu proses fisiologis yang dialami oleh spermatozoa di dalam saluran
kelamin betina untuk mempunyai kapasitas atau kesanggupan
untuk membuahisel telur (konsepsi). Ovulasi didefinisikan sebagai pelepasan
ovum dari follikel de Graaf. Rata-rata waktu ovulasi adalah segera
setelah akhir berahi.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, waktu terbaik untuk
pelaksanaan inseminasi adalah mulai dari pertengahan berahi sampai 6 jam
sesudah akhir berahi. Dalam praktek, waktu permulaan datangnya berahi tidak
dapat ditentukan dengan pasti.
Tabel 1.- Pedoman Waktu Pelaksanaan
Inseminasi Buatan.
PERTAMA
KALI TERLIHAT BERAHI
|
HARUS DI-IB PADA
|
TERLAMBAT
|
PAGI SORE
|
HARI
YANG SAMA HARI BERIKUTNYA (PAGI – SIANG)
|
HARI
BERIKUTNYA BESOK SORENYA
|
Dari Tabel 1 dapat diuraikan
bahwa sapi betina yang terlihat pertama kali berahi pada pagi hari, harus
diinseminasi pada hari itu juga. Apabila baru diinseminasi pada hari berikutnya
berarti terlambat. Apabila sapi mulai terlihat berahi pada sore hari
sebaiknya diinseminasi pada hari besoknya pagi sampai siang. Kalau inseminasi
baru dilakukan besok sorenya berarti terlambat.Sapi tidak perlu diinseminasi
dua kali karena spermatozoa sapi jantan tahan hidup kira-kira antara 30 – 56
jam di dalam saluran kelamin sapi betina. Apabila diperhitungkan dengan
menggunakan pedoman lamanya berahi pada sapi betina, pedoman waktu inseminasi
buatan pada sapi dapat dilihat pada Gambar 2. Pada umumnya lama berahi pada
sapi betina berlangsung antara 18-19 jam dan ovulasi terjadi antara 10-15 jam
sesudah akhir berahi. Oleh karena itu inseminasi buatan tidak boleh dilakukan
kurang dari 4 jam sebelum ovulasi atau tidak boleh dilakukan melebihi 6 jam
sesudah akhir berahi. Angka konsepsi akan lebih dari 50% apabila inseminasi
buatan dilakukan lebih dari 24 jam sebelum ovulasi (sewaktu hewan dalam keadaan
berahi) sampai 6 jam sesudah akhir berahi. Angka konsepsi pada sapi yang
diinseminasi 10 jam sesudah permulaan berahi adalah sebesar 82%; pada 20 jam
sesudah permulaan berahi sebesar 62%; dan pada 30 jam sesudah permulaan berahi
sebesar 28%.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, dan memberikan kritik serta saran :